GOLDEN SQUAD III

 

BAB III : Introduce Our School

Saat akan ke kantin, aku melihat anggota Golden Squad sedang berkumpul di taman belakang gedung Kelas Art, karena kalau mau ke kantin harus melewati belakang gedung kelas Art.

“eh ada apa nih”, tanyaku.

“wah Noori libur sebulan jadinya lupa ya proker OSIS terdekat kita?”, sindir Seongwoo.

“ah, sedang membahas proker ya? Aku tau kok”, kataku sambil bersungut.

“hahahahahahaha... jangan cemberut gitu dong, cantiknya hilang lho”, ledek Seongwoo.

“bodo!”, jawabku sambil berjalan menuju para anggota yang telah berkumpul.

Setelah semua anggota berkumpul, dan sedang berbagi ide untuk proker kali ini, tiba tiba...

“ah, sebaiknya kita bahas proker ini nanti sepulang sekolah. Jam istirahat sebentar lagi selesai, kalian tidak mau makan siang?”, Taeyong selaku ketua OSIS menyela percakapan.

Alhasil, semua anggota yang mendengar hal itu langsung tersadar seperti telah tersiram dengan air es, kaget dan berusaha cepat-cepat ke kantin.

“ah tuh kan, kalian si jadinya aku hampir melewatkan makan siang favoritku”, gerutu Nayeon.

“lho, kami juga sama hampir melupakan makan siang kami. Jangan marah-marah begitu dong”, kata Jisoo sambil merangkul Nayeon dan berjalan bersama menuju kantin.

Seperginya Nayeon dan Jisoo,

“menu kantin hari ini apa ya?” tanyaku.

“sepertinya semur daging hari ini”, jawab Dongyoung.

“ omo! Jinjja ya?*”, aku langsung berlari menuju kantin tanpa menghiraukan teman-temannya.

*) “ Ya Tuhan! Benarkah?”

Melihatku berlari menuju kantin anggota yang masih berjalan santai di belakangku hanya melihatku heran dan tertawa atas polahku.

Waktu istirahat sekolah kami satu jam untuk makan siang dan lain-lain. Sebenarnya satu jam itu kurang menurut kami, karena jarak gedung kantin dengan gedung kelas kami lumayan jauh. Belum lagi harus mengantri makan di kantin yang sangat panjang jika terlambat ke kantin. Benar saja, aku sekarang harus mengantri makan siang dengan sangat sabar, karena antrian yang panjang.

 


Kantin sekolah kami besar, sangat besar malah jika dibandingkan sekolah standar lain. Kantin ini berada di gedung D, khusus untuk food court. Lantai satu ada coffee shop, vending machine, dan berbagai minuman lain semua ada di lantai ini. Lantai dua kantin sekolah, sistem kantin ini pertama kita harus memesan makanan dengan mengentry menu yang diinginkan, biasanya sehari ada 2 menu pilihan yang berbeda (veggie and meat). Setelah mengentry menu di mesin yang seperti mesin ATM itu akan keluar tiket makanan beserta nomor antrian. Nah, selagi mengantri kita bisa duduk terlebih dahulu di bangku yang masih kosong. Tempat duduk untuk makan banyak jenisnya, ada yang menggunakan kursi dan meja biasa, ada yang semacam kafe, ada juga yang VVIP menggunakan sofa. setelah menunggu nomor antrian dipanggil, ambil pesanan makanan di counter 1 untuk olahan veggie dan counter 2 untuk olahan meat. FYI, kami tidak perlu membayar di kantin sekolah karena uang makan sudah ditanggung pada pembayaran tahunan sekolah.


 

Jadi, sekolah kami itu menggunakan sistem pembayaran pertahun bukan perbulan seperti sekolah standar lain atau yang biasa disebut SPP. Nah, uang sekolah pertahun itu sudah termasuk uang makan, uang asrama, pembangunan dan perawatan fasilitas sekolah, seragam, akses ke seluruh gedung atau fasilitas sekolah, praktikum, dan uang untuk kesiswaan. Rata-rata biaya sekolah pertahun itu sekitar 300 juta. Ada juga siswa yang tidak membayar biaya sekolah itu karena mendapat beasiswa prestasi, beasiswa sekolah (untuk siswa berkebutuhan khusus dan tidak mampu), dan beasiswa pemerintah (pilihan pemerintah daerah).


 

Seoul High School sangat luas, ada 6 gedung di dalamnya. Gedung utama atau gedung A untuk kegiatan belajar mengajar, ada kantor direktur sekolah, kantor kepala sekolah, kantor kepala himpunan, ruang guru, ruang kelas dan perpustakaan. Gedung B itu untuk kegiatan kesiswaan, seperti ruang OSIS, ruang ekstrakurikuler, dan ruang himpunan. Gedung C adalah asrama kami, asrama dibagi menjadi 2 gedung, sayap kanan untuk laki-laki dan sayap kiri untuk perempuan. Di tengah-tengah antara dua gedung asrama ada tangga yang berbentuk setengah lingkaran, tangga ini adalah tangga utama jika ingin ke gedung asrama. Lalu, gedung D tadi untuk food court, selain untuk food court lantai paling atas gedung D ini digunakan untuk bioskop dan tentu saja gratis. Banyak pilihan film yang diputar, mulai dari film lama hingga yang baru dirilis. Gedung E untuk kelas olahraga dan ruang serbaguna. Gedung F ada 2 lantai, lantai 1 ada lintasan dan lapangan atletik, lantai 2 untuk observatorium.


 

Waktu jam istirahat telah selesai, semua siswa-siswi yang berada di kantin berhamburan keluar gedung D menuju gedung A untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar.

Suara sepatu siswa-siswi terdengar di seluruh lorong kelas, karena mereka berlari-lari menuju kelas agar tidak terlambat. Jika terlambat ada konsekuensi yang harus diterima, salah satu konsekuensi yang paling ringan adalah membantu guru mengajar di depan. Menurut kami, itu merupakan hal yang sangat horror.

“haaah...haaah..haahhh...”, suara napas Taehyung karena habis lari-lari menuju kelas takut terlambat.

“neo? Waaahhh, ddam jom bwa*”, kata Sungjae yang berada di sebelah Taehyung sambil mendorong punggung Taehyung.

*) “kamu? Waaahhh, lihat keringatnya”

“hehehe, habis lari-lari. Kan ogah jadi babu guru”,

“iya, tapi itu keringet bisa dilap dulu nggak? Kamu kayak habis mandi nggak handukan tau”,

“ah, aku nggak punya tisu, sapu tangan juga nggak ada”, Taehyung sambil merogoh semua saku di seragamnya.

“argh, kau ini. Coba minta Taeyong”,

“sssttt”, gaya panggilan Taehyung.

“apa?”, jawab Taeyong

“ada tisu?”,

“nggak ada”,

“yaaahhh, kalo gitu sapu tangan ada?”,

“ada”,

“mau pinjem dong?”,

“panggil namaku yang bener kalau mau pinjem sesuatu”,

“hehe okedeh.. Taeyong-aaahhh aku pinjam sapu tanganmu dong hehe”, pinta Taehyung dengan aegyo*-nya.

*) gaya imut

“nih, nggak usah dibalikin nggak apa apa”, Taeyong sambil memberi sapu tangannya kepada Taehyung.

“ah nanti aku kembalikan kok, setelah aku cuci dan setrika, aku kan orang yang bertanggung jawab”, dada Taehyung membusung dan tangannya menepuk-nepuk dada sebelah kiri.

“yaudah kalau gitu, terserah kamu”, jawab Taeyong acuh.

Seorang guru memasuki ruang kelas mereka, dan belajar pun dimulai.

 

*** WAIT FOR THE NEXT EPISODE ^^  ***

Komentar

Postingan Populer